Senin, 22 April 2013

Posted by Unknown
No comments | 08.14.00
Medan, (Analisa). Kehadiran Gubsu Gatot Pujo Nugroho, ST memberi warna tersendiri pada acara perayaan hari jadi (Milad) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus Rapimnas yang digelar di Gedung PRPP Semarang, Jumat (19/4). 

Gatot yang hadir bersama istri Hj Sutias Handayani tampil beda diantara ribuan kader PKS yang hadir. Jika kader lain mengenakan seragam khas PKS berupa jas dengan kombinasi warna hitam dan kuning sesuai lambang PKS, Gatot menambahkan aksesoris berupa uis khas etnis Karo (sejenis ulos). Demikian pula Sutias ikut mengenakan uis di atas kebaya yang dikenakannya.

Penampilan Gatot dan Sutias dengan kain merah khas Karo mendapat perhatian tersendiri para hadirin. Warna merah terang dengan kombinasi benang emas terlihat serasi di atas jas putih yang dikenakan membuat pasangan ini terlihat kontras. Apalagi ketika Gatot dan Sutias berbaur dengan para petinggi partai di atas panggung menyanyikan lagu nasyid.

"Ini adalah uis khas Batak Karo, salah satu dari enam puak Batak di Sumut," ujar Gatot menjelaskan kepada salah satu awak media yang bertanya tentang busananya. Begitulah gaya Gatot yang menyandang marga Bangun ini mempromosikan khazanah budaya Sumatera Utara. Gubsu cukup cerdik memanfaatkan sorotan publik pada acara tersebut untuk mempromosikan Sumatera Utara. Sesekali Gatot juga berujar "Menjuah-juah" terhadap banyak sapaan yang ditujukan padanya.

Pada peringatan Milad dengan agenda utama mendengarkan orasi Persiden PKS Anis Matta, Gatot dan Sutias berbaur dengan sekitar 2.000 kader.

Anis Matta dengan orasi politiknya berhasil membakar semangat kader untuk mengubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus di muka bumi. "Ini bukan sekadar target politik, ini lebih sekedar politik, ini misi kemanusiaan, misi peradaban," ujar Anis Matta.

Presiden PKS ini mengajak segenap kader untuk menjadi lokomotif membawa negara Indonesia menjadi Firdaus yang membahagiakan setiap penghuninya. "Habiskan seluruh umur, tenaga, fikiran dan perasaan untuk misi kemanusiaan ini. Terlepas menang atau kalah," seru Anis Matta.

Dia juga menekankan tiga nilai inti masyarakat yaitu cinta, kerja dan harmoni yang akan mampu mengubah negeri carut marut menjadi firdaus di muka bumi. Menurut Anis Matta pembangunan negara bukan hanya mencapai target angka statistik, namun harus mendekatkan cita-cita manusia yaitu kebahagiaan.

Usai orasi politik sang presiden, semangat para kader kembali dipompa dengan menyanyikan lagu nasyid bertempo irama cepat. Gatot dan Sutias didaulat naik panggung beserta para petinggi PKS pusat ikut bernyanyi semangat. (sug/rel)

Sumber Artikel : http://www.analisadaily.com/

MedanBisnis – Semarang. Kehadiran Gatot Pujo Nugroho ST memberi warna tersendiri pada perayaan hari jadi (milad) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sekaligus rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Gedung PRPP Semarang, Jumat (19/4). Gatot yang datang bersama istri Hj Sutias Handayani, tampil beda di antara ribuan kader PKS yang hadir. 

Jika kader lain mengenakan seragam khas PKS berupa jas dengan kombinasi warna hitam dan kuning sesuai lambang PKS, Gatot menambahkan aksesoris berupa uis (kain) khas etnis Karo. Demikian pula Sutias ikut mengenakan uis di atas kebaya yang dikenakannya. 

Penampilan Gatot dan Sutias dengan kain merah khas Karo yang disampirkan di bahu, mendapat perhatian tersendiri para hadirin. 

Warna merah terang dengan kombinasi benang emas, terlihat serasi di atas jas putih yang dikenakan membuat pasangan ini terlihat kontras. 

Apalagi ketika Gatot dan Sutias berbaur dengan para petinggi partai di atas panggung menyanyikan lagu nasyid. 

"Ini adalah uis khas Batak Karo, salah satu dari enam puak Batak di Sumut," ujar Gatot menjelaskan kepada salah satu awak media yang bertanya tentang busananya. Uis yang dikenakan Gatot dan Sutias memang dikenal dengan motif uis beka buluh. 

Begitulah gaya Gatot yang menyandang marga Bangun ini mempromosikan khazanah budaya Sumatera Utara (Sumut). Gubsu cukup cerdik memanfaatkan sorotan publik pada acara tersebut untuk mempromosikan Sumut. Sesekali Gatot juga berujar "Menjuah-juah" terhadap banyak sapaan yang ditujukan padanya.

Pada peringatan milad dengan agenda utama mendengarkan orasi Presiden PKS Anis Matta, Gatot dan Sutias berbaur dengan sekitar 2.000 kader. Anis Matta dengan orasi politiknya berhasil membakar semangat kader untuk mengubah Indonesia menjadi sepenggal firdaus (surga) di muka bumi. "Ini bukan sekadar target politik. Ini lebih sekadar politik. Ini misi kemanusiaan, misi peradaban," ujar Anis Matta yang disambut pekik takbir. 

Sang presiden mengajak segenap kader untuk menjadi lokomotif membawa negara Indonesia menjadi firdaus yang membahagiakan setiap penghuninya. "Habiskan seluruh umur, tenaga, fikiran dan perasaan untuk misi kemanusiaan ini. Terlepas menang atau kalah!" seru Anis Matta. 

Dia juga menekankan tiga nilai inti masyarakat yaitu cinta, kerja dan harmoni yang akan mampu mengubah negeri karut marut menjadi firdaus di muka bumi. Menurut Anis Matta, pembangunan negara bukan hanya mencapai target angka statistik, namun harus mendekatkan cita-ciita manusia yaitu kebahagiaan. 

Usai orasi politik sang presiden, semangat para kader kembali dipompa dengan menyanyikan lagu nasyid bertempo irama cepat. Gatot dan Sutias didaulat naik panggung beserta para petinggi PKS pusat ikut bernyanyi semangat. 

"Kobarkan semangat di dalam jiwa, enyahkan duka nestapa di dada, Lantunkan munajat pada yang kuasa, tentukan pilihanmu di jalanNya," pekik Gatot beserta ribuan kader. Lagu ketiga bertajuk “Bangkitlah Negriku” menutup acara milad PKS yang menyisakan kobaran semangat para kader.(benny pasaribu)

0 komentar:

Posting Komentar

Komentar tidak mengandung sara dan konflik etnis